Selasa, 15 Oktober 2019

Studi Psikologi Umum By Erwin

Syalom.,
Pada artikel ini, penulis membahas mengenai Psikis Secara Umum.
Psikologi adalah bagian yang tidak bisah dipisahkan dari kehidupan manusia. Psikologi mencerminkan keadaan jiwa seseorang. Oleh, karena itu Psikologi seseorang itu sangat penting untuk
Selamat Membaca, menyimak, dan semoga dapat dipahami dengan baik.

Tuhan Berkati :)
Makalah Psikologi Umum 

Note: Makalah ini ditulis oleh penulis, sewaktu masih mengikuti mata kuliah "Psikologi Umum" di Sekolah Tinggi Teologi Kibaid Makale!

Image result for gambar psikologi umum


BAB I
PENDAHULUAN
            Kalau kita berbicara tentang psikologi maka tidak terlepas dari perilaku atau tindakan manusia tersebut sebab psikologi adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang kondisi kejiwaan manusia, dimana kondisi jiwa seseorang akan diekspresikan dalam suatu perilaku tertentu tergantung dari keadaan jiwanya. H.Abu Ahmadi mengatakan,”Psikologi” berasal dari perkataan Yunani “psyche” yang artinya jiwa, dan” logos” yang atinya ilmu pengetahuan. Jadi secara etimologi (menurut arti kata), psikologi artinya ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik mengenai macam-macam gejalanya, prosesnya maupun latar belakangnya.”[1] Senada dengan itu Bimo Walgito mengatakan, “Ditinjau dari segi ilmu bahasa, perkataan psikologi berasal dari perkataan psyche yang artinya jiwa dan perkataan logos yang berarti ilmu atau ilmu pengetahuan. Karena itu perkataan psikologi sering diartikan atau diterjemahkan dengan ilmu pengetahuan tentang jiwa atau disingkat dengan ilmu jiwa.[2]
            Peter Salim dan Yenny Salim mengatakan, “Psikologi adalah ilmu yang mempelajari pikiran, proses mental dan emosi serta tindakan, sikap, pikiran, keadaan mental, dan sebagainya seseorang atau sekelompok orang.”[3]
            Biarpun demikian masih banyak para ahli yang tidak setuju bahwa psikologi itu benar-benar adalah ilmu jiwa, meskipun ditinjau dari arti katanya. Gerungan dalam buku Walgito mengatakan,
Arti kata kedua istilah tersebut menurut isinya sebenarnya sama, sebab kata psikologi itu  mengandung kata psyche, yang dalam bahasa Yunani berarti  jiwa dan kata logos yang dapat diterjemahkan dengan kata “ilmu”, sehingga istilah “ilmu jiwa” itu merupakan terjemahan belaka dari istilah “psikologi”. Walaupun demikian, namun dalam penggunaan kedua istilah dengan bergati-ganti dan dengan kesadaran adanya perbedaan yang jelas dalam artinya.”[4]
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata “psikologi” berarti ilmu yang berkaitan dengan proses-proses mental baik normal maupun abnormal dan pengaruhnya pada perilaku; ilmu pengetahuan tentang gejala dan kegiatan-kegiatan jiwa.”[5]
Ngalim Purwanti mengatakan, “Psikologi adalah ilmu yang ingin mempelajari manusia. Manusia sebagai suatu kesatuan yang bulat antara jasmani dan rohani.”[6]
Jadi dapat disimpulkan bahwa psikologi adalah ilmu pengetahuan jiwa atau ilmu jiwa dimana objeknya adalah manusia yang mempelajari pikiran mental, emosi, tentang gejala dan kegiatan jiwa seseorang yang sangat berpengaruh pada perilaku seseorang.
Dalam kehidupan manusia terdapat berbagai macam psikologi yang sangat berpengaruh dalam bidang-bidang tertentu. Maka dari itu dalam bab selanjutnya penulis akan membahas tentang jenis-jenis psikologi dalam kehidupan manusia yang memiliki peran tersendiri dalam sebuah bidang tertentu.

BAB II
JENIS-JENIS PSIKOLOGI
Psikologi Pendidikan
Psikologi pendidikan merupakan salah satu cabang dari ilmu psikologi yang mempelajari bagaimana manusia belajar dalam pendidikan pengaturan, efektivitas intervensi pendidikan, psikologi pengajaran, dan psikologi sosial dari sekolah sebagai organisasiPsikologi Pendidikan adalah salah satu ilmu yang mempelajari  tentang perilaku manusia di dunia pendidikan yang meliputi  studi sistematis tentang proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pendidikan yang bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas pendidikan.”[7] Dalyono mengatakan, “Psikologi pendidikan adalah sebuah pengetahuan berdasarkan riset psikologi yang menyediakan serangkaian sumber-sumber untuk membantu seseorang dalam melaksanaakan tugas sebagai seorang guru dalam proses belajar mengajar secara efektif,”[8] sedangkan John W. Santrock mengatakan, “Psikologi Pendidikan adalah cabang ilmu psikologi yang mengkhususkan diri pada cara memahami pengajaran dan pembelajaran dalam lingkungan pendidikan.”[9]
Jadi psikologi pendidikan adalah sebuah pengetahuan untuk menyediakan serangkaian sumber-sumber untuk membantu seseorang dalam memahami pengajaran dan pembelajaran dalam lingkungan pendidikan. Dengan ini psikologi pendidikan menjadi penting untuk dipelajari oleh setiap pendidik ataupun calon pendidik.
Psikologi pendidikan berkontribusi dalam mengembangkan potensi yang dimiliki siswa didik. Jika mengacu pada penjelasan di atas peran dari psikologi pendidikan dalam mengembangkan potesi siswa dapat dicapai melalui perubahan perilaku pengajar. Pengajar yang menerapkan psikologis secara benar, secara ilmu dan seni, lebih berpotensi memotivasi peserta didiknya. Oleh karena itu, pemahaman terhadap psikologi pendidikan sangat diperlukan oleh pengajar karena mereka akan menghadapi peserta didik yang unik dan berbeda (perilaku, kepribadian, sikap, motivasi, kecerdasan, dan berbagai aspek  psikologis lainnya). Kelas dan proses  pegajaran yang dikelolah dengan baik pada akhirnya akan membuat peserta didik bisa mengoptimalkan atau mengeluarkan segenap potensi, minat, dan bakat mereka.
 Selain daripada itu bahwa psikologi pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam dunia pendidikan yaitu bahwa psikologi pendidikan memberikan pemahaman tentang cara proses belajar dan mengajar dalam lingkungan pendidikan.
John W. Santrock mengatakan,
Sebagai sebuah ilmu, tujuan psikologi pendidikan adalah meberi anda pengetahuan riset yang dapat secara efektif diaplikasikan untuk situasi mengajar. Tetapi, pengajaran anda tetap merupakan sebuah seni mengajar. Selain hal-hal yang bisa anda pelajari dari riset, anda juga akan terus menerus membuat penilaian penting di kelas berdasarkan keahlian dan pengalaman pribadi anda dan juga berdasarkan saran bijak dari guru-guru lain yang lebih berpengalaman.”[10]

Psikologi Umum
            Psikologi umum adalah psikologi yang menyelidiki dan mempelajari kegiatan-kegiatan atau aktivitas-aktivitas psikis manusia pada umumnya yang dewasa yang normal dan yang beradab.”[11] Bimo Walgito mengatakan, “Psikologi umum ialah psikologi meneliti dan mempelajari kegiatan-kegiatan atau aktivitas-aktivitas psikis manusia yang tercermin dalam perilaku pada umumnya yang dewasa, yang normal daan yang berkultur.”[12] Jadi dapat disimpulkan bahwa psikologi umum adalah psikologi yang menyelidiki, mempelajari serta meneliti kegiatan atau aktivitas kejiwaan manusia yang tercermin atau diekspresikan secara umum.
  Psikologi umum berusaha mencari dalil-dalil yang bersifat umum daripada kegiatan-kegiatan atau aktivitas psikis. Dalam psikologi umum memandang manusia seakan-akan terlepas dari manusia yang lain. Menurut Kartini Kartono, psikologi umum mempelajari tingkah laku manusia budaya yang normal dan dewasa pada umumnya dengan melihat manusianya sebagai individu yang kurang lebih terisolasi. Dalam hal ini terisolasi diartikan sebagai hasil dari penelitian dan eksperimen yang diperoleh dalam laboratorium dan ruang-ruang studi dan kurang lebih tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan.  
Psikologi Perkembangan
Psikologi perkembangan adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku individu dalam perkembangannya dan latar belakang yang mempengaruhinya.[13] Menurut Linda L. Davidoff (1991), psikologi perkembangan adalah cabang psikologi yang mempelajari perubahan dan perkembangan struktur jasmani, perilaku dan fungsi mental manusia yang biasanya dimulai sejak terbentuknya makhluk itu melalui pembuahan hingga menjelang mati. Richard M. Lerner (1976) merumuskan psikologi perkembangan sebagai pengetahuan yang mempelajari persamaan dan perbedaan fungsi-fungsi psikologis sepanjang hidup.[14]
Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa psikologi perkembangan adalah cabang dari psikologi yang mempelajari tentang perubahan dan perkembangan struktur jasmani, perilaku, dan perbedaan fungsi-fungsi psikologis manusia serta latar belakang yang mempengaruhinya sejak terjadinya pembuahan hingga manusia itu mati.
Tujuan Psikologi Perkembangan
Menurut Mussen, Conger dan Kagan (1969), tujuan psikologi perkembangan adalah 1) Memberikan, mengukur dan menerangkan perubahan dalam tingkah laku serta kemampuan yang sedang berkembang sesuai dengan tingkat umur dan yang mempunyai ciri-ciri universal, dalam arti yang berlaku bagi anak-anak dimana saja dan dalam lingkungan sosial-budaya mana saja. 2) Mempelajari perbedaan-perbedaan yang bersifat pribadi pada tahapan atau masa perkembangan tertentu. 3) Mempelajari tingkah laku anak pada lingkungan tertentu yang menimbulkan reaksi yang berbeda. 4) Mempelajari penyimpangan dari tingkah laku yang dialami seseorang, seperti kenakalan-kenakalan, kelainan-kelainan dan dalam fungsionalitas inteleknya.[15]
Manfaat Psikologi Perkembangan
Ada beberapa manfaat mempelajari Psikologi Perkembangan, diantaranya yaitu: 1) Untuk mengetahui tingkah laku individu itu sesuai atau tidak dengan tingkat usia/ perkembangannya. 2) Untuk mengetahui tingkat pemampuan individu pada setiap fase perkembangannya  3) Untuk mengetahui kapan individu bisa diberi stimulus pada tingkat perkembangan tertentu. 4) Agar dapat mempersiapkan diri dalam menghadapi perubahan-perubahan yang akan dihadapi anak. 5) Khusus bagi guru, agar dapat memilih dan memberikan materi dan metode yang sesuai dengan kebutuhan anak.[16] 6) Pengetahuan tentang perkembangan dapat membantu kita dalam memberikan respons yang tepat terhadap perilaku anak. 7) Dapat membantu kita mengenal kapan perkembangan normal yang sesungguhnya dimulai. 8) Studi perkembangan dapat membantu kita memahami diri sendiri.[17]
Psikologi Agama
Psikologi Agama menggunakan dua kata yaitu "psikologi" dan "agama".Kedua kata tersebut memiliki pengertian dan penggunaan yang berbeda, meskipun keduanya memiliki aspek kajian yang sama yaitu aspek batin manusia.
Menurut Jalaluddin, “Psikologi Agama merupakan cabang ilmu psikologi yang meneliti dan mempelajari tingkah laku manusia dalam hubungan dengan pengaruh keyakinan terhadap agama yang dianutnya serta dalam kaitannya dengan pengaruh usia masing-masing.”[18]
Menurut Nico Syukur, “Psikologi Agama adalah ilmu yang menyelidiki pendorong tindakan-tindakan manusia baik yang sadar maupun yang tidak ssadar, yang berhubungan dengan kepercayaan terhadap ajaran/ wahyu “nan ilahi yang juga tidak terlepas dari pembahasan hubungan manusia dengan lingkungannya.”[19]
Jadi dapat disimpulkan bahwa psikologi Agama adalah cabang ilmu yang meneliti dan mempelajari tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan keyakinan agama yang dianutnya.
Tujuan psikologi agama
Bambang Syamsyul “Ada beberapa tujuan psikologi agama, diantaranya:
1.Hasil kajian psikologi agama dapat dimanfaatkan dalam berbagai lapangan kehidupan, seperti dalam bidang pendidikan
2. Maka psikologi agama membantu untuk menjelaskan rangkaian periodesasi perkembangan jiwa beragama manusia mulai dari masa prenatal hingga masa usia lanjut, kemudian sebagai bekal bagi pendidik dalam memilih dan menetapkan materi, metode, dan media secara akurat dan relevan dengan tahap perkembangan jiwa keagamaannya, sehingga tercapainya tujuan pendidikan agama yang telah ditetapkan.”[20]

BAB III
KESIMPULAN
            Psikologi adalah ilmu pengetahuan jiwa atau ilmu jiwa dimana objeknya adalah manusia yang mempelajari pikiran mental, emosi, tentang gejala dan kegiatan jiwa seseorang yang sangat berpengaruh pada perilaku seseorang. Psikologi dalam kehidupan manusia memiliki aspek-aspek tertentu yang sangat berperan penting di dalam suatu bidang seperti bidang Agama, Pendidikan, Perkembangan manusia dan Psikologi umum.
Setiap bidang psikologi sangat penting untuk dipelajari karena psikologi itu adalah suatu ilmu yang dipelajari secara praktis dimana pengetahuan akan psikologi dalam setiap bidang akan dipraktikkan dalam bidang itu serta dengan mempelajari psikologi maka seseorang dapat dibantu untuk menciptakan suatu keadaan yang lebih baik dalam setiap bidang.

DAFTAR ISI
BAB I: PENDAHULUAN.............................................................................................. 1
BAB II: JENIS-JENIS PSIKOLOGI .............................................................................  3
Psikologi Pendidikan........................................................................................................ 3
Psikologi Umum............................................................................................................... 5
Psikologi Perkembangan................................................................................................... 6
Psikologi Agama............................................................................................................... 7
BAB III: KESIMPULAN............................................................................................... 9




KEPUSTAKAAN
Buku-Buku
 Ahmadi ,H. Abu , Psikologi Umum. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2003.
Dalyono ,M., Psikologi Pendidikan .Jakarta: Rineka Cipta, 2005.
Desmita, Psikologi PerkembanganBandung: Remaja Rosdakarya, 2009.
Jalaluddin, Psikologi AgamaJakarta: Rajawali Pers, 2011.
 Purwanto ,Ngalim, Psikologi Pendidikan . Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2007.
 Santrock ,John W. Psikologi PendidikanJakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011.
 syamsul ,Bambang syamsul, Psikologi Agama Pustaka Setia.
 Syukur ,Niko, Psikologi Agama. Yogyakarta: Kanisius, 2001.
 Walgito ,Bimo, Pengantar Psikologi Umum.. Yogyakarta: Andi Offset, 2004.
Internet
http://maswisdom.blogspot.com/2013/05/manfaat-mempelajari-psikologi_31.html diakses tanggal 11November 2016.
http://belajarpsikologi.com/pengertian-psikologi-perkembangan. diakses 10 November 2016.
http://belajarpsikologi.com/pengertian-psikologi-perkembangan diakses 11 November 2016.
Kamus
Salim ,Peter dan  Salim ,Yenny, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer. Jakarta: Modern English Press, 1995.

Kamus Besar Bahasa Indonesia.


PSIKOLOGI DALAM KEHIDUPAN MANUSIA


D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
FRERIANUS ERWIN
DOSEN: FETRINA PAILLIN BORE’, M. Pd. K.

SEKOLAH TINGGI TEOLOGI KIBAID
MAKALE
2016/2017




[1]H. Abu  Ahmadi, Psikologi Umum (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2003), 1.

[2] Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum (Yogyakarta: Andi Offset, 2004), 1.

[3]Peter Salim dan Yenny Salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer (Jakarta: Modern English Press, 1995), s. v. 1197.

[4]Ibid., 1.

[5]Kamus Besar Bahasa Indonesia, s.v. “psikologi”

[6]Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2007), 1.
[8] M. Dalyono, Psikologi Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), 7.

[9] John W. Santrock, Psikologi Pendidikan (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011), 4.
[10]Ibid., 7.
[11]Abu Ahmadi, op.cit., 7.

[12]Bimo walgito, op.cit., 23.

[14]Desmita, Psikologi Perkembangan (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009),  3.
[15]  Ibid., 10.

[16] http://belajarpsikologi.com/pengertian-psikologi-perkembangan diakses  28 November 2016.

[17] Desmita, op.cit., 11.

[18] Jalaluddin, Psikologi Agama (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), 16.

[19]Niko Syukur, Psikologi Agama (Yogyakarta: Kanisius, 2001), 31.
[20] Bambang syamsul, Psikologi Agama (Pustaka Setia), 23.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Latar Belakang Kisah Para Rasul

Latar Belakang Dalam Alkitab terjemahan baru ini disebut “Kisah Para Rasul”. Judul ini dapat kita ikuti jejaknya kembali ke abad yang...