Minggu, 10 Mei 2020

Latar Belakang Kisah Para Rasul



Latar Belakang
Dalam Alkitab terjemahan baru ini disebut “Kisah Para Rasul”. Judul ini dapat kita ikuti jejaknya kembali ke abad yang kedua.  Ketika buku ini ditulis. penulisnya. yaitu Lukas. mungkin menggabungkannya dengan tulisannya yang sebelumnya. yaitu Injil Lukas. Kemudia ketika Injilnya dikelompokkan dengan ketiga Injil yang lain. maka Kisah Para Rasul berdiri sendiri. Dalam Alkitab terjemahan lama judul buku ini ialah “Kisah Perbuatan Para Rasul”. Jadi apa yang dituliskan bukanlah khayalan. teori atau terkaan para rasul. melainkan perbuatan mereka. apa yang mereka lakukan. hal-hal yang sungguh-sungguh mereka laksanakan. Di sini yang dimaksudkan dengan “Para Rasul” mungkin rasul-rasul utama yang hidup pada saat terjadinya peristiwa-peristiwa yang dicatat dalam buku ini.
Kisah Para Rasul merupakan kelanjutan daripada Injil-Injil yang ditulis sebelumnya dan merupakan latar belakang Surat-surat yang mengikutinya. Kisah Para Rasul merupakan catatan sejarah yang membuktikan berhasilnya pelayanan Yesus di bumi ini dengan menujukkan bagaimana Tuhan yang sudah bangkit itu sekarang. bekerja di dalam hati setiap orang.  Penjelasan dan tafsiran peristiwa-peristiwa besar yang terdapat dalam Kisah Para Rasul diberikan dalam surat-surat para rasul. Dengan demikian jelaslah betapa pentingnya kedudukan Kisah Para Rasul di dalam Perjanjian Lama.
Penulis
            Kitab Kisah Para Rasul memaparkan sejarah agama Kristen mula-mula secara teratur. Kitab ini adalah tulisan Lukas yang kedua kepada Teofilus.[1] Merril C. Tenney juga mengatakan. “Kisah Para Rasul bukanlah suatu unit tersendiri. karena jelas bahwa ia ditulis sebagai kelanjutan dari Injil Lukas. Penulis berbicara tentang bukuku yang pertama Kis. 1:1. dan menujukkan tulisannya pada Teofilus.[2] Irving L. Jensen juga mengatakan bahwa. “Pengarang buku ini adalah Lukas bukan orang Yahudi. Dia adalah seorang dokter dan sarjana yang berbakat. dan dari falam kehidupan kristennya terpancar sifat-sifat yang terpuji seperti kebaikan. kesetiaan. iman dan sukacita Kol. 4:14; Filemon 24; II Tim. 4:11”.[3]
            Jadi. penulis Kisah Para Rasul adalah Lukas sendiri yang menulis Injil Lukas. Lukas adalah seorang dokter dan seorang yang bependidikan.
Waktu Penulisan
1.      Kelompok Tubingan abad ke-2
F.C. Baur berpendapat setelah tahun 100 M. alasannya adalah penyebutan nama yang merupakan kutipan Yosefus Kis 5:36-37. di mana itu berarti ditulis sesudah tulisan Yosefus. Akan tetapi ini hanya praduga yang tidak memiliki bukti.
2.      Tahun 62-70 M
Setelah selesai pelayanan di Roma. karena tidak menyebut kematian Paulus. Argument ini lemah karena bisa saja ia hanya ingin menceritakan kemenangan Injil
3.      Tahun 80-85 M
Alasannya setelah penulisan Markus dan Lukas 80-85.
Tujuan
Walaupun dia tidak membahas masalah-masalah mereka secara langsung. Lukas tentunya berharap pembaca-pembacanya akan belajar sesuatu untuk membantu pemikiran Kristen mereka sendiri. Sebab itu Lukas mungkin mempunyai tiga tujuan utama:[4]
Yang pertama. adalah keyakinan agama Kristen mempunyai kekuatan merombak dunia. Dan memang. Paulus dan orang-orang lain. kekristenan benar-benar telah mengubah dunia. dan rahasia keberhasilannya adalah cara kuasa Roh Kudus bekerja dalam diri orang-orang Kristen pertama itu.
Kedua. menekankan bahwa agama Kristen dapat mempunyai hubungan yang baik dengan kekaisaran Romawi.
Ketiga. menekankan pentingnya mengetahui asal-usul serta sejarah mereka menjadi Kristen.
D.A Carson & Douglas J. Moo dalam bukunya mengatakan ada empat tujuan kitab Kisah Para Rasul ditulis:[5]
Perdamaian. Lukas ingin untuk menciptakan sintesis dari antisintesis kekristenan Yahudi dan kekristenan bukan Yahudi.
Penginjilan/ Apologetika. Lukas memasukkan sejumlah khotbah penginjilan dan menekankan pengakuan luar biasa terhadap pengkhotbah-pengkhotbah mula-mula dan ini mengesankan bahwa ia menulis untuk membangkitkan iman.
Polemik Teologis. para sarjana menganggap ia memiliki “kapak teologis tertentu” untuk “menggilas” dan bahwa polemic teologis ini adalah tujuan sentralnya.
Peneguhan. Lukas menulis dengan keragaman tujuan khusus dan tujuan-tujuan ini adalah bagian dari sesuatu yang besar yaitu meneguhkan umat.
Jadi. tujuan Lukas menulis Kisah Para Rasul adalah untuk menjadi penghubung alur Injil dan surat-surat edaran dan sebagai alat untuk meperlengkapi jemaat.




Daftar Pustaka
Drane. John Memahami Perjanjian Baru. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 2016.
Jensen. Irving L. Kisah Para Rasul. Bandung: Kalam Hidup. 1975.
Moo. D.A. Carson & Douglas J. An Introduction to The New Testament. Malang: Gandum            Mas.2016.

Panggara. Robby. Materi Perkuliahan PPB I STT Jaffray Makassar. 2018.
Tenney. Merril C. Survei Perjanjian Baru. Malang:Gandum Mas. 2017.
             



[1] Robby Panggara, Materi Perkuliahan PPB I STT Jaffray Makassar, 2018, 37.
[2] Merril C. Tenney, Survei Perjanjian Baru, (Malang:Gandum Mas, 2017), 284.
[3] Irving L. Jensen, Kisah Para Rasul, (Bandung: Kalam Hidup, 1975), 8.
[4] John Drane, Memahami Perjanjian Baru, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2016) 284.
[5] D.A. Carson & Douglas J. Moo, An Introduction to The New Testament, (Malang: Gandum Mas,2016),344-347.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Latar Belakang Kisah Para Rasul

Latar Belakang Dalam Alkitab terjemahan baru ini disebut “Kisah Para Rasul”. Judul ini dapat kita ikuti jejaknya kembali ke abad yang...