Latar Belakang
Dalam Alkitab terjemahan baru ini disebut “Kisah
Para Rasul”. Judul ini dapat kita ikuti jejaknya kembali ke abad yang
kedua. Ketika buku ini ditulis.
penulisnya. yaitu Lukas. mungkin menggabungkannya dengan tulisannya yang
sebelumnya. yaitu Injil Lukas. Kemudia ketika Injilnya dikelompokkan dengan
ketiga Injil yang lain. maka Kisah Para Rasul berdiri sendiri. Dalam Alkitab
terjemahan lama judul buku ini ialah “Kisah Perbuatan Para Rasul”. Jadi apa
yang dituliskan bukanlah khayalan. teori atau terkaan para rasul. melainkan
perbuatan mereka. apa yang mereka lakukan. hal-hal yang sungguh-sungguh mereka
laksanakan. Di sini yang dimaksudkan dengan “Para Rasul” mungkin rasul-rasul
utama yang hidup pada saat terjadinya peristiwa-peristiwa yang dicatat dalam
buku ini.
Kisah Para Rasul merupakan kelanjutan daripada
Injil-Injil yang ditulis sebelumnya dan merupakan latar belakang Surat-surat
yang mengikutinya. Kisah Para Rasul merupakan catatan sejarah yang membuktikan
berhasilnya pelayanan Yesus di bumi ini dengan menujukkan bagaimana Tuhan yang
sudah bangkit itu sekarang. bekerja di dalam hati setiap orang. Penjelasan dan tafsiran peristiwa-peristiwa
besar yang terdapat dalam Kisah Para Rasul diberikan dalam surat-surat para
rasul. Dengan demikian jelaslah betapa pentingnya kedudukan Kisah Para Rasul di
dalam Perjanjian Lama.
Penulis
Kitab
Kisah Para Rasul memaparkan sejarah agama Kristen mula-mula secara teratur.
Kitab ini adalah tulisan Lukas yang kedua kepada Teofilus.[1]
Merril C. Tenney juga mengatakan. “Kisah Para Rasul bukanlah suatu unit
tersendiri. karena jelas bahwa ia ditulis sebagai kelanjutan dari Injil Lukas.
Penulis berbicara tentang bukuku yang pertama Kis. 1:1. dan menujukkan
tulisannya pada Teofilus.[2]
Irving L. Jensen juga mengatakan bahwa. “Pengarang buku ini adalah Lukas bukan
orang Yahudi. Dia adalah seorang dokter dan sarjana yang berbakat. dan dari
falam kehidupan kristennya terpancar sifat-sifat yang terpuji seperti kebaikan.
kesetiaan. iman dan sukacita Kol. 4:14; Filemon 24; II Tim. 4:11”.[3]
Jadi.
penulis Kisah Para Rasul adalah Lukas sendiri yang menulis Injil Lukas. Lukas
adalah seorang dokter dan seorang yang bependidikan.
Waktu Penulisan
1. Kelompok Tubingan abad ke-2
F.C. Baur berpendapat setelah tahun 100 M. alasannya
adalah penyebutan nama yang merupakan kutipan Yosefus Kis 5:36-37. di mana itu
berarti ditulis sesudah tulisan Yosefus. Akan tetapi ini hanya praduga yang
tidak memiliki bukti.
2. Tahun 62-70 M
Setelah selesai pelayanan di Roma. karena tidak
menyebut kematian Paulus. Argument ini lemah karena bisa saja ia hanya ingin
menceritakan kemenangan Injil
3. Tahun 80-85 M
Alasannya setelah penulisan Markus dan Lukas 80-85.
Tujuan
Walaupun dia tidak membahas masalah-masalah mereka
secara langsung. Lukas tentunya berharap pembaca-pembacanya akan belajar
sesuatu untuk membantu pemikiran Kristen mereka sendiri. Sebab itu Lukas
mungkin mempunyai tiga tujuan utama:[4]
Yang pertama. adalah keyakinan agama Kristen mempunyai kekuatan
merombak dunia. Dan memang. Paulus dan orang-orang lain. kekristenan
benar-benar telah mengubah dunia. dan rahasia keberhasilannya adalah cara kuasa
Roh Kudus bekerja dalam diri orang-orang Kristen pertama itu.
Kedua. menekankan bahwa agama Kristen dapat mempunyai
hubungan yang baik dengan kekaisaran Romawi.
Ketiga. menekankan pentingnya mengetahui asal-usul serta
sejarah mereka menjadi Kristen.
D.A Carson & Douglas J. Moo dalam bukunya
mengatakan ada empat tujuan kitab Kisah Para Rasul ditulis:[5]
Perdamaian. Lukas ingin untuk menciptakan sintesis
dari antisintesis kekristenan Yahudi dan kekristenan bukan Yahudi.
Penginjilan/ Apologetika. Lukas memasukkan sejumlah
khotbah penginjilan dan menekankan pengakuan luar biasa terhadap
pengkhotbah-pengkhotbah mula-mula dan ini mengesankan bahwa ia menulis untuk
membangkitkan iman.
Polemik Teologis. para sarjana menganggap ia
memiliki “kapak teologis tertentu” untuk “menggilas” dan bahwa polemic teologis
ini adalah tujuan sentralnya.
Peneguhan. Lukas menulis dengan keragaman tujuan
khusus dan tujuan-tujuan ini adalah bagian dari sesuatu yang besar yaitu
meneguhkan umat.
Jadi. tujuan Lukas menulis Kisah Para Rasul adalah
untuk menjadi penghubung alur Injil dan surat-surat edaran dan sebagai alat
untuk meperlengkapi jemaat.
Daftar Pustaka
Drane. John Memahami Perjanjian Baru. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 2016.
Jensen. Irving L. Kisah Para Rasul. Bandung: Kalam Hidup. 1975.
Moo.
D.A. Carson & Douglas J. An
Introduction to The New Testament. Malang: Gandum Mas.2016.
Panggara. Robby. Materi Perkuliahan PPB I STT Jaffray Makassar. 2018.
Tenney. Merril C. Survei Perjanjian Baru. Malang:Gandum Mas. 2017.
[1] Robby Panggara, Materi Perkuliahan PPB I STT Jaffray
Makassar, 2018, 37.
[2] Merril C. Tenney, Survei Perjanjian Baru,
(Malang:Gandum Mas, 2017), 284.
[3] Irving L. Jensen, Kisah Para Rasul, (Bandung: Kalam
Hidup, 1975), 8.
[4] John Drane, Memahami Perjanjian Baru, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2016)
284.
[5] D.A. Carson & Douglas J.
Moo, An Introduction to The New
Testament, (Malang: Gandum Mas,2016),344-347.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar