Selasa, 15 Oktober 2019

Penginjilan Rasul Paulus By Erwin

 Makalah Penginjilan 
"STRATEGI PENGINJILAN RASUL PAULUS" 


    Syalom sahabat Bloger dan pembaca yang sama2 di kasihi Tuhan.
    Berbicara mengenai Penginjilan pasti sudah tidak asing lagi bagi kita semua. Istilah penginjilan dalam komunitas orang kristen tertuju kepada penyampaian kabar baik Yesus Kristus yang datang untuk menyelamatkan umat manusia dari dosa. 
    Oleh karena itu, penulis membuat makalah dengan judul "Strategi PI Rasul Paulus" dan memiliki harapan pembaca dapat mengerti dan bisa juga mengaplikasikannya dalam kehidupan... Jadikan PI sebagai gaya hidup 😊

Note: Makalah ini di buat sewaktu penulis mengikuti mata kuliah Penginjilan di Sekolah Tinggi Teologi Kibaid Makale 




  
                                                                                 BAB I                                                  
PENDAHULUAN

A.    Pengertian Penginjilan
Penginjilan (Evangelism) berasal dari kata Yunani Euangelion yang berarti “good news atau kabar baik.”[1]
Stephen Tong mengatakan bahwa penginjilan ialah “Proklamasi dinamis tentang Injil penebusan sebagai titik pusat iman kita kepada umat manusia.”[2] Yakob Tomatala mengatakan bahwa “penginjilan adalah bahagian utuh dari rencana misi Allah yang bertujuan membawa shalom kepada manusia dan seluruh ciptaan-Nya.”[3] Hendrik Sony Paattang mengatakan “penginjilan berarti usaha manusia membawa syalom di tengah ketidakpastian hidup manusia.”[4] Yakob Tomatala menambahkan bahwa“Penginjilan adalah rancangan dan karya Allah yang menghimpun bagi diri-Nya suatu umat untuk bersekutu, menyembah dan melayani Dia secara utuh dan serasi.”[5]
Jadi, penginjilan merupakan tugas kita sebagai orang percaya untuk memberitakan rencana misi Allah, dan merupakan bukti dari titik pusat iman kita, dan juga merupakan usaha kita untuk membawa syalom di tengah ketidakpastian hidup manusia di dunia ini, sehingga membentuk suatu persekutuan yang bertujuan untuk menyembah dan melayani Allah.

B.     Latar Belakang Paulus
“Paulus lahir di sebuah keluarga Yahudi yang sangat menjunjung tinggi Hukum Taurat. Ia adalah seorang yang terpelajar, yang sejak kecil telah mendapat pendidikan Yahudi. Masa remajanya dihabiskan di Sinagoge, dan ia pernah belajar di bawah asuhan guruh besar Gamaliel.”[6] “Paulus diperkirakan juga diajar oleh Tuhan sendiri selama tiga tahun pada waktu ia berada di tanah Arab, setelah ia bertobat (Gal 1:17-18). Martin luter menamakan Paulus “pekerja yang terbesar dalam Perjanjian baru.”[7] Paulus lahir di Tarsus, kota yang terkenal di Kilikia. (Kis 21:39; 22:3) Orang tuanya adalah orang Ibrani dan pastilah penganut ajaran Farisi, salah satu cabang Yudaisme. (Kis 23:6; Flp 3:5) Ia seorang warga negara Romawi sejak lahir (Kis 22:28). “Nama aslinya adalah Saulus (nama yang diambil dari bahasa Ibrani), tetapi setelah bertobat mengambil nama dalam bahasa Yunani, yaitu Paulus. Saulus adalah seorang Yahudi dan ia sangat bangga dengan keyahudiannya itu. Ia berasal dari suku Benyamin dan ia juga memiliki kewarganegaraan Roma.[8]
Pekerjaan Saulus (Paulus belum bertobat) ialah menganiaya orang-orang Kristen, hal ini dapat kita lihat dalam kitab Kis 8:1-3.
Paulus bertobat setelah Tuhan menampakan diri kepada Paulus dalam bentuk cahaya, yang mengakibatkan Paulus menjadi buta selama tiga hari dan juga membuat Paulus tidak makan dan minum tiga hari lamanya, hal ini terjadi dalam perjalanan rasul Paulus ke Damsyik. (Kis 9:3-9)
Latar belakang dari pertobatan rasul Paulus dapat kita lihat dari dalam Alkitab khususnya dalam kitab Kisah Para Rasul 21:39; 22:3; 22:27-28; 9:3-20. Dalam bab yang berikutnya akan dibahas mengenai Tantangan dan Peluang PI Paulus.
BAB II
PELUANG DAN TANTANGAN PI RASUL PAULUS

A.    TANTANGAN PI RASUL PAULUS
Tantangan-tantangan yang dihadapi rasul Paulus jika ditinjau dari kehidupan jasmani dan dengan kondisi sekarang sungguh merupakan tantangan yang luar biasa berat, dan saya rasa jika sekarang sudah langkah orang yang dapat memiliki Iman seperti Iman Paulus bahkan mungkin sudah tidak ada lagi, namun kita perlu melihat bagaimana paulus dalam menghadapi setiap tantangan yang ia hadapi ia senantiasa mengandalkan Tuhan dan juga melihat dari sisi yang lain bahwa ia senantiasa memiliki peluang dibalik tantangan tersebut.
Tantangan-tantangan yang dihadapi rasul Paulus ialah :
a.    Tantangan pertama yang dihadapi rasul Paulus adalah dirinya sendiri (1 Kor 9:16) dimana Paulus mengatakan bahwa ia “celaka jika tidak memberitakan Injil,” tentunya jika melihat kalimat dari Paulus tersebut ada beberapa kemungkinan yang kita temukan, namun mungkin kalimat Paulus tersebut merupakan awasan bagi dirinya dan bagi jemaat di Korintus, sebab jelas dalam kalimat Paulus yang sebelumnya mengatakan bahwa “janganlah kita menghindari pemberitaan Injil (1 Kor 9:12). Lanjut Paulus juga mengatakan bahwa tantangan dari dirinya yang lain ialah rasa khawatirnya yang berlebihan secara khusus kepda jemaat di Korintus (2 Kor 12:20,21)
b.   Tantangan yang lain yang di hadapi oleh Rasul Paulus ialah di mana Paulus mendapat Tuduhan dari jemaat di Korintus.[9]
c.    Tantangan yang berikutnya yang dihadapi Paulus ialah ketika Paulus harus dipenjarakan dan hal itu terjadi sebanyak dua kali, namun hal itu tidak mengurangi semangat pelayanan misi dari Paulus. Paulus di penjarakan untuk yang pertama kalinya selama tahun 60-62. Tantangan berikutnya yang dihadapi Paulus adalah ketika dia harus masuk penjara untuk yang ke dua kalinya, dan ia harus dipenjara selama tahun 67-68.[10]
d.   Tantangan lain yang dihadapi Paulus ialah ketika ia menjadi seorang misionari yang pergi ke berbagai tempat dan daerah. Salah satu tugas pekerjaan misi Rasul Paulus ialah Paulus, Rasul untuk bangsa Yahudi dan Non-Yahudi Lain ( pertobatan dan panggilan).[11]
e.    Tantangan yang di hadapi oleh Rasul Paulus ialah tantangan sosial yang banyak.[12]
f.    Tantangan yang berikutnya ialah ketika Paulus harus menghadapi setiap pengjar-pengajar sesat yang mempengaruhi setiap jemaat atau masyarakat di mana Paulus memberitakan Injil, dan hal ini dapat di buktikan dari beberapa surat-surat Rasul Paulus yang memberikan peringatan kepada jemaat-jemaat.
B.     PELUANG PI RASUL PAULUS
Peluang-peluang yang di dapat Rasul Paulus dalam perjalanannya memberitakan Injil sungguh banyak, salah satu diantaranya ialah ketika Paulus harus di penjara, namun Paulus melihat itu sebagai suatu peluang. Hal inilah yang membuat Paulus mudah memberitakan Injil, sebab dalam situasi apapun Paulus melihat bahwa ia memiliki kesempatan untuk menyampaikan Injil, hal lain yang dapat di lihat pada Paulus ialah ketika ia mendapat tuduhan oleh jemaat di Korintus bahwa Paulus telah mengambil harta jemaat (2 Kor.12:16), namun Paulus justru melihat hal tersebut sebagai suatu kesempatan untuk membangun Iman jemaat (2 Kor.12:19). Nah hal inilah yang perlu dipraktekan dalam kehidupan setiap orang yang percaya kepada Yesus dalam zaman ini. Adapaun peluang yang di peroleh Paulus dalam menyampaikan Injil :
a.        Paulus masuk ke dalam penjara untuk pertama kalinya, yang di mana dia mampu melihat tantangan yang dihadapi sebagai suatu peluang untuk memberitakan Injil secara khusus dia juga menuliskan surat kepada jemaat di Efesus, Kolose, Pilemon, Filipi.
b.      Ketika Paulus masuk ke dalam penjara untuk yang ke dua kalinya, ia melihat bahwa ia mempunyai kesempatan untuk memberitakan Injil serta ia juga menulis surat kepada jemaat di Titus dan II Timotius.[13]
c.       Peluang yang di dapat oleh Rasul Paulus ialah melalui kesaksian-kesaksian dirinya secara khusus kesaksian mengenai Injil yang Paulus sampaikan. Dalam bukunya S. Tandiassa mengatakan bahwa “Rasul Paulus mengklaim bahwa Injil yang diberitakannya adalah Injil dari dan tentang Yesus Kristus.”[14]

BAB III
HASIL PENGINJILAN PAULUS

            Sebelum membahas mengenai hasil dari penginjilan Paulus terlebih dahulu penulis akan membahas sikap-sikap dari Rasul Paulus yang merupakan kunci dari keberhasilan Paulus.
A.    Kunci Keberhasilan Rasul Paulus.
Adapun sikap-sikap dari Paulus yang menjadi kunci dalam mencapai suatu keberhasilan ialah :
a.       Penyerahan diri penuh kepada Tuhan dengan segenap Hati.
Paulus menyerahkan diri kepada Allah dengan sepenuh hati kepada Tuhan, hal ini jelas dalam kitab-kitab yang dituliskan oleh Rasul Paulus yang dimana paulus menyatakan bahwa ia senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus (2Kor 12:10).
b.      Sikap berikutnya yang dimiliki oleh Rasul Paulus ialah Rendah hati. Hal ini jelas dikatakan dalam kitab 1Kor 15:9. Sikap rendah hati ini mengajarkan kepada kita bahwa kita jangan menjadi seorang yang sombong dengan apa yang telah kita perbuat di dalam dunia ini.
c.       Kesadaran yang tinggi dari Rasul Paulus yang menyadari bahwa ia adalah manusia berdosa yang telah diselamatkan oleh Kristus Yesus (1Tim 1:15).
Hal-hal lain yang menjadi kunci keberhasilan Rasul Paulus dalam memberitakan Injil ialah kelebihannya dalam menyampaikan Injil adapun kelebihan Paulus dalam pelayanan, bukan semata-mata karena kamampuannya, tetapi karena kasih karunia Tuhan yang telah melimpah dalam hidupnya. Kelebihan lain dari Paulus Paulus ialah senantiasa bersera kepada Tuhan hal ini dapat dibuktikan dalam kitab 2Kor 12:7-10.
B.     Hasil PI Rasul Paulus
Hasil dari penginjilan Paulus dapat dikatakan sangat memuaskan, sebab dari dalam Alkitab dengan jelas menerangkan kinerja Paulus yang memberitakan Injil dengan penuh semangat.
Hasil pelayanan Paulus tentu saja dapat dilihat dari berdirinya gereja-gereja di banyak tempat. Banyak orang (Yahudi atau bukan Yahudi) yang menjadi percaya kepada Kristus. Tulisan-tulisannya meneguhkan iman orang-orang percaya dan memberikan pemahaman iman Kristen yang paling solid dan lengkap.[15]

BAB IV
KESIMPULAN

            Dari penjelasan-penjelasan yang ada, maka penulis menyimpulkan bahwa Paulus merupakan seseorang yang dipakai Tuhan secara luar biasa dalam hal memberitakan Injil, yang di mana Paulus adalah seorang penginjil yang selalu melihat sesuatu dari sudut yang positif yaitu selalu melihat suatu tantangan sebagai suatu peluang untuk menyampaikan Injil, sehingga Paulus tidak terkendala dalam berbagai tantangan yang di hadapi.
            Paulus juga merupakan suatu contoh bagi setiap kita yang menjadi pemberita Injil, sebab ia memberi teladan untuk tidak mudah menyerah, selalu melihat dari hal yang positif dalam memberitakan Injil, diluar dari hal itu Paulus juga seorang yang tegas, serta orang yang mempertaruhkan hidupnya dalam menyampaikan Injil.

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.................................................................................................................. i
BAB
I.                   PENDAHULUAN....................................................................................... 1
Pengertian Penginjilan.................................................................................. 1
Latar Belakang Paulus.................................................................................. 2
II.                PELUANG DAN TANTANGAN PI RASUL PAULUS.......................... 3
Tantangan PI Rasul Paulus........................................................................... 3
Peluang PI Rasul Paulus............................................................................... 4
III.             HASIL PENGINJILAN PAULUS............................................................. 6
Kunci Keberhasilan Rasul paulus................................................................. 6
Hasil PI Rasul Paulus.................................................................................... 7
IV.             KESIMPULAN............................................................................................ 8
KEPUSTAKAAN.......................................................................................................... ii



[1]Hendrik Sony Paattang, HANDOUTS Penginjilan (STT Kibaid), 1
[2]Stephen Tong, Teologi Penginjilan, (Surabaya: Momentum, 2010), 8
[3]Yakob Tomatala, Penginjilan masa kini 2,(Malang: Gandum Mas, 1998), 7
[4]Hendrik Sony Paattang, op cit., 2
[5]Yakob Tomatala, Penginjilan masa kini 1,(Malang: Gandum Mas, 2004), 2
[6] http://pesta.sabda.org/paulus_penginjil_yang _hebat, diakses 22 april 2013
[7]Adina Chapman, Pengantar Perjanjian Baru,(Bandung: Kalam Hidup, 1980), 53
[9]Bahan PA STT Kibaid Makale, 12 April 2013
[10]Markus LinggaHANDOUTS, Pengantar Perjanjian Baru II (STT Kibaid), 4
[11]Eckhard J. Schnabel,Rasul Paulus Sang Misionaris,(Yogyakarta:ANDI,2010),25
[12]Hendrik Sony Paattang, catatan Kuliah Penginjilan, (STT Kibaid, Makale April 2013).
[13]Markus Lingga,Op Cit., 4
[14]S. Tandiassa, Teologia Paulus,(Jogjakarta:MORIEL,2011), 187

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Latar Belakang Kisah Para Rasul

Latar Belakang Dalam Alkitab terjemahan baru ini disebut “Kisah Para Rasul”. Judul ini dapat kita ikuti jejaknya kembali ke abad yang...