Puji syukur kami kembalikan
kepada Tuhan oleh,karena pimpinan dan pertolongan-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah Teologi
Sistematika ini dengan baik.Kami bersyukur bahwa dalam proses pembuatan
tugas makalah ini kami,merasakan
pertolongan Tuhan mulai dari persiapan sampai dapat kami selesaikan dengan baik
meskipun ,mungkin masih banyak yang harus dikoreksi.Ada banyak hal yang kami
dapatkan dalam pembelajaran makalah ini. Kami dapat mengenal dan mengetahui
kodrat manusia dan agama serta mengapa manusia beragama yang menjadi pembahasan
utama dalam buku ini.
Banyak kesulitan dan hambatan yang kami hadapi
dalam membuat tugas makalah ini tapi ,dengan pimpinan,penyertaan Tuhan,
semangat dan kegigihan serta arahan, bimbingan dari berbagai pihak sehingga
kami mampu menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik. Oleh karena itu pada
kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada :
- Dosen pengampuh
mata kuliahTeologi Sistematika ;dan
- Kepada
teman-teman serta rekan-rekan yang memberi semangat bagi kami.
Kami menyimpulkan bahwa tugas
makalah ini masih belum sempurna, oleh karena itu kami siap menerima saran dan
kritik, guna kesempurnaan tugas makalah ini dan bermanfaat bagi kami,dan para
pembaca. '
BAB I
PENDAHULUAN
Secara
ideal dapat dikatakan ,bahwa agama-agama dianugerahkan kepada manusia untuk
menyampaikan cinta kasih dari Tuhan.Cinta kasih itulah yang mestinya direfleksikan
dalam menjalin relasi dengan sesama ,bahkan dengan semua ciptaan Tuhan.
Agama memberikan penjelasan bahwa
manusia adalah mahluk yang memilki potensi untuk berahlak baik (takwa) atau
buruk (fujur) potensi jujur akan senantiasa eksis dalam diri manusia karena
terkait dengan aspek instink, naluriah, atau hawa nafsu, seperti naluri
makan/minum, seks, berkuasa dan rasa aman. Apabila potentsi takwa seseorang
lemah, karena tidak terkembangkan (melalui pendidikan), maka perilaku manusia
dalam hidupnya tidak akan berbeda dengan hewan karena didominasi oleh potensi
fujurnya yang bersifat instinktif atau implusif (seperti berzinah, membunuh,
mencuri, minum-minuman keras, atau menggunakan narkoba dan main judi).
Agar hawa nafsu itu terkendalikan (dalam
arti pemenuhannya sesuai dengan ajaran agama), maka potensi takwa itu harus
dikembangkan, yaitu melalui pendidikan agama dari sejak usia dini. Apabila
nilai-nilai agama telah terinternalisasi dalam diri seseorang maka dia akan
mampu mengembangkan dirinya sebagai manusia yang bertakwa, yang salah satu
karakteristiknya adalah mampu mengendalikan diri (self control dari pemuasan
hawa nafsu yang tidak sesuai dengan ajaran agama.
BAB II
PEMBAHASAN PENGERTIAN
MANUSIA
Di kejadian 2:7 disebutkan ,bahwa Tuhan
Allah membentuk manusia dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup kedalam
hidungnya ;demikianlah manusia menjadi mahkluk yang hidup.Ayat ini pertama-tama
,menunjukkan bahwa manusia bukanlah berada dengan sendirinya,melainkan bahwa
ada yang menciptakannya yaitu Tuhan Allah sendiri.[1]
Menurut KBBI,”manusia adalah mahkluk yang berakal budi (mampu
menguasai mahkluk lain) .”[2]
Menurut Chanell ,”manusia
diciptakan dari debu dengan suatu
tindakan , ab Extra, ilahi yang
khusus , dengan tubuh yang secara struktural mirip dengan golongan vertebrata
(hewan yang bertulang belakang), dan dengan jiwa yang dbentuk menurut gambar
dan rupa Allah.[3]
Jadi ,dari beberapa pengertian diatas
kami menyimpulkan bahwa manusia adalah mahkluk yang diciptakan oleh Allah dari
debu dan tanah yang berakal budi yang diciptakan sempurna menurut gambar dan
rupa Allah.
Pengertian
Agama
Menurut
KBBI,”agama adalah system ,prinsip kepercayaan kepada Tuhan atau dewa dengan
ajaran kebaktian dan kewajiban-kewajiban yang bertalian degan kepercayaan itu.”[4]
Agama
dapat berarti kesetiaan kepada siapapun atau apapun ,dapat dipakai secara
sangat umum sebagai pemujaan dan perbuatan bakti kepada Tuhan ,dewa atau
dewa-dewa.[5]
Agama
menurut bahasa sansekerta,” agama berarti tidak kacau (a = tidak; gama = kacau)
dengan kata lain, agama merupakan tuntunan hidup yang dapat membebaskan manusia
dari kekacauan.”[6]
Jadi
,dari pengertian diatas kami menyimpulkan bahwa agama adalah suatu sistem atau
prinsip kepercayaan kepada Tuhan yang dianut oleh manusia dan merupakan
tuntutan hidup yang dapat membebaskan
manusia dari kekacauan.
Kapan
,Dimana , Bagaimana Agama-agama Muncul?
Mengenai
kapan agama muncul dalam hidup manusia, para ahli biasanya mengacu pada gejala
pemakaman seremonial yang pernah dilakukan manusia. Ini mengindikasikan bahwa
pada manusia telah ada konsepsi mengenai kehidupan setelah kematian. Seorang
ahli bernama Zeuner misalnya mengungkapkan bahwa dalam gua-gua dekat Beijing di
negeri Cina, yang belakangan dikenal sebagai The Dragon Bone, terdapat kuburan-kuburan yang menunjukkan bahwa
seremoni kematian telah ada sejak 500.000 tahun lalu [7]
Berpijak
pada teori tentang agama di atas kita hendak mengatakan bahwa apa yang disebut
konstruksi(pemikiran) agama sebenarnya sudah dilakukan oleh agama-agama segera
setelah agama dikenal manusia. Konstruksi itu seharusnya dilakukan sebab itulah
salah satu upaya agama untuk hadir dan menjawab tantangan-tantangan
kontekstualnya..
Jenis-Jenis
Agama
Agama
Primitif
Agama primitive ialah susunan
tertentu budi manusia, suatu cara tertentu di dalam mengalami dan mendekati
dunia dan Tuhan, suatu pandangan tertentu terhadap segala kehidupan di
sekeliling manusia dan suatu mentalitas ataub sikap rohani yang tertentu. [8]
Dinamisme
Dinamisme adalah kepercayaan
kepada suatu daya-kekuatan atau kekuasaan yang keramat dan tidak berpribadi,
yang dianggap halus dan berjasad, semacam fluidum, yang dapat dimiliki maupun
tidak dapat di miliki oleh benda, binatang dan manusia.
Animisme
Animisme berasal dari perkataan
Latin, anima artinya nyawa. Dengan demikian kita segera mengetahui bahwa yang
kita dapati di sini adalah sesuatu yang lain dari pada daya kekuasaan yang
tidak berpribadi. Atau animism adalah suatu susunan tertentu dari pada roh
manusia, yang bersifat selalu melihat atau menjumpai kehendak pada segala
benda.
Agama
Hindu (Agama Weda)
Agama
Hindu adalah agama yang sangat mengarahkan pandangannya pada alam. Agama Hindu merupakan agama yang merefleksikan kehidupannya dengan keadaan-keadaan yang berkaitan dengan alam. Agama Hindu juga tidak sama pada setiap daerah, contohnya Hindu India dengan Hindu Bali berbeda tetapi tetap satu Aliran Hinduisme.
Agama Buddha
Secara etimologi, perkataan
“Buddha” suatu bentuk dari pokok atau dasar kata kerja “buddh” artinya bangun.
Artinya orang Buddha adalah orang yang telah bangun dari malam kesesakan dan
sekarang ada di tengah-tengah cahaya pemandangan yang benar.[9]
Agama
Islam
Agama Islam adalah agama yang
menekankan kerukunan. Selain itu adapula piagam Madinah yang mengatur kehidupan
dan hubungan antar komunitas masyarakat Islam yang majemuk. Dalam piagam itu
ditekankan bahwa hubungan kelompok Islam dengan kelompok lain di dasarkan pada:
hubungan tetannga yang baik, saling membantu dalam menghadapi musuh bersama,
membela mereka yang teraniaya, saling
menasehati, dan menghormati kebebasan dalam beragama.[10]
Agama
Kristen Protestan
Agama Kristen adalah kepercayaan
monoteistik yang berdasar pada ,hidup ,sengsara ,wafat ,dan kebangkitan Yesus
Kristus.Agama ini meyakini Yesus Kristus adalah Tuhan dan Mesias ,Juruselamat
bagi seluruh umat manusia ,yang menebus manusia dari dosa.Kata Kristen sendiri
memiliki arti “pengikut Kristus atau”pengikut Yesus.”[11]
Agama
Khatolik
Agama katolik adalah agama yang
didirikan pada abad pertengahan yang telah mnegajarkan bahwa Tuhan Yesus
menginstitusikan 7 Sakramen yaitu :Baptis ,Pegakuan Dosa ,Ekaristi
,Penguatan/Krisma ,Imamat ,Pernikahan ,Pengurapan Orang Sakit.[12]
Tujuan Manusia Beragama
Agama
adalah sebuah gejala kemanusiaan. Artinya, hanya manusialah yang mampu
menyatakan perasaan dan praksis keberagamaanya. Ada hal-hal mendasar yang
tampil ke depan ketika agama-agama tersebut menampakkan diri dalam sejarah.
Hal-hal itu adalah kelahiran, perkembangan dan kematian. Sejak kelahirannya
manusia telah diancam oleh kemungkinan bahwa ia tidak dapat dilahirkan dengan
selamat, karena dipercayai bahwa ada kekuatan-kekuatan lain yang tidak
menghendaki kelahirannya. Ketika ia sudah lahir, ia juga diancam oleh berbagai
ancaman yang tidak menghendakinya melanjutkan hidup. Selain itu, kematian pun
menjadi misteri yang tidak terselidiki. Ancaman-ancaman seperti ini tentu saja
menakutkan manusia, atau paling tidak membuatnya khawatir, karena itu manusia
membutuhkan pembebasan. Manusia berusaha sedemikian rupa untuk menemukan jalan
atau cara membebaskan diri dari ketegangan-ketegangan. Jalan itu adalah agama. [13]
Menjadi orang beragama berarti
menjadi sadar akan keberadaan yang Mahakuasa serta hidup sesuai dengan
tuntutan-tuntutan yang Mahakuasa. Agama Kristen merupakan kesadaran akan adanya
Allah yang benar dan merupakan tanggung jawab kita kepada Dia.
Selain itu, alasan mengapa manusia beragama
adalah bahwa manusia memikirkan kehidupan setelah kematian dan adanya kesadaran
bahwa ada kekuatan supranatural yang melebihi kemampuan atau kekuatan manusia
itu sendiri. Dalam rangka mencapai keselamatan tersebut menuju kehidupan
selanjutnya, manusia menemukan jalan yang disebut agama.
Perbedaan Allah yang
Disembah Umat Kristen dengan allah Agama Lain
Mempelajari pribadi Kristus
sangatlah sulit karena kepribadian-nya sangat unik; tidak ada oknum lain yang
sama dengan Dia sehingga kita tidak dapat berargumentasi dari hal-hal yang
sudah kita ketahui kepada hal-hal yang belum kita ketahui.[14]
Menurut pandangan Pluralisme,
Allah setiap agama memberikan jalan keselamatan, dan menganggap semua agama
sama. Artinya bahwa, setiap Allah yang disembah oleh semua agama menjamin
keselamatan dunia akhirat. [15]
Hal ini bertentangan dengan iman
Kristen, yang mengklaim bahwa satu-satunya Juruselamat adalah melalui Tuhan
Yesus seperti dituliskan dalam Yohanes 14 : 6
Jika kita telisik, tak ada satupun
agama di dunia ini selain agama Kristen yang menjamin keselamatan dunia akhirat
melalui pribadi yang mereka sembah. Hanya Kristus yang menjamin keselamatan
melalui pribadi-Nya.
Perbedaan yang paling menonjol
tentang Allah orang Kristen dan allah agama lain adalah : di dalam agama
Kristen, Allah yang di sembah oleh orang Kristen adalah Allah yang mencari
umat-Nya. Keyakinan orang Kristen bahwa hidup kekal adalah anugrah Allah.
Sedangkan dalam agama lain meyakini bahwa kemungkinan untuk mereka masuk surga
atau menerima hidup kekal adalah karena berbuat baik, untuk mendapat pahala.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa allah yang disembah agama lain adalah allah
yang dicari oleh umatnya. Sangat berbeda dengan Allah orang Kristen yang
mencari umat-Nya.
BAB
III
KESIMPULAN
Manusia adalah makhluk yang
diciptakan oleh Allah dari debu tanah yang berakal budi yang diciptakan
sempurna menurut gambar dan rupa Allah. Sedangkan Agama adalah suatu sistem
atau prinsip kepercayaan kepada Tuhan yang dianut oleh manusia dan merupakan
tuntutan hidup yang dapat membebaskan manusia dari kekacauan.
Ada beberapa jenis agama, yaitu: Agama
Primitif, Dinamisme, Animisme, Hindu, Buddha, Islam, Kristen Protestan,
Khatolik dan beberapa yang lain.
Menjadi orang beragama berarti
menjadi sadar akan keberadaan yang Mahakuasa serta hidup sesuai
tuntutan-tuntutan yang Mahakuasa. Selain itu alasan mengapa manusia beragama
karena manusia memikirkan kehidupan serta kematian dan adanya kesadaran bahwa
ada kekuatan supranatural yang melebihi kemampuan atau kekuatan manusia itu
sendiri.
Perbedaan Allah yang disembah
orang Kristen dengan allah agama lain adalah, Allah yang disembah oleh orang
Kristen adalah Allah yang mencari umat-Nya dan memberikan hidup kekal sebagai
anugrah, sedangkan allah agama lain adalah allah yang dicari oleh umatnya dan
mencari hidup kekal dengan cara mencari pahala atau berbuat baik.
[1]Harun Hadiwijiono,Iman Kristen
(Jakarta; BPK Gunung Mulia,2015), 173.
[2]KBBI
[3]Canell,An Introduction to
Christian Apologetics, 238
[4]KBBI
[5]Henry C.Thiessen,Teologi
Sistematika(Malang;Gandum Mas ,2010), 3
[6]Http/pengertian agama ,Di akses
tanggal 7 Maret 2016
[7]A.A. Yewangoe, Agama-agama dan
Kerukunan (Jakart;BPK Gunung Mulia, 2001), 240
[8]A. G. Honig Jr., Ilmu Agama
(Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1997), 12
[9]A. G. Honig Jr, Ilmu Agama(Jakarta:
Bpk Gunung Mulia, 1997), 80-165
[10]A.A.Yewangoe,Agama Dan
Kerukunan( Jakarta;BPK Gunung Mulia,2011), 46
[11]Http/KRISPRET, Diakses 07 Maret
2016
[12]Http/SWANTARA, Diakses 07 Maret
2016
[13]A.A. Yewangoe, Agama-agama Dan
Kerukunan(Jakarta;BPK Gunung Mulia,2001), 240
[14]Henry C. Thiessen, Teologi
Sistematika(Malang: Gandum Mas, 2015), 338
[15]Paul F. Knitter, Satu Bumi
Banyak Agama(Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2001), 183
Tidak ada komentar:
Posting Komentar