Sabtu, 12 Oktober 2019

Mengapa Manusia Beragama?


 Puji syukur kami kembalikan kepada Tuhan oleh,karena pimpinan dan pertolongan-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah Teologi Sistematika ini dengan baik.Kami bersyukur bahwa dalam proses pembuatan tugas  makalah ini kami,merasakan pertolongan Tuhan mulai dari persiapan sampai dapat kami selesaikan dengan baik meskipun ,mungkin masih banyak yang harus dikoreksi.Ada banyak hal yang kami dapatkan dalam pembelajaran makalah ini. Kami dapat mengenal dan mengetahui kodrat manusia dan agama serta mengapa manusia beragama yang menjadi pembahasan utama dalam buku ini.
  Banyak kesulitan dan hambatan yang kami hadapi dalam membuat tugas makalah ini tapi ,dengan pimpinan,penyertaan Tuhan, semangat dan kegigihan serta arahan, bimbingan dari berbagai pihak sehingga kami mampu menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik. Oleh karena itu pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada :
  • Dosen pengampuh mata kuliahTeologi Sistematika ;dan
  • Kepada teman-teman serta rekan-rekan yang memberi semangat bagi kami.
 Kami menyimpulkan bahwa tugas makalah ini masih belum sempurna, oleh karena itu kami siap menerima saran dan kritik, guna kesempurnaan tugas makalah ini dan bermanfaat bagi kami,dan para pembaca. '

Hasil gambar untuk manusia dan agama

BAB I
PENDAHULUAN
Secara ideal dapat dikatakan ,bahwa agama-agama dianugerahkan kepada manusia untuk menyampaikan cinta kasih dari Tuhan.Cinta kasih itulah yang mestinya direfleksikan dalam menjalin relasi dengan sesama ,bahkan dengan semua ciptaan Tuhan.
Agama memberikan penjelasan bahwa manusia adalah mahluk yang memilki potensi untuk berahlak baik (takwa) atau buruk (fujur) potensi jujur akan senantiasa eksis dalam diri manusia karena terkait dengan aspek instink, naluriah, atau hawa nafsu, seperti naluri makan/minum, seks, berkuasa dan rasa aman. Apabila potentsi takwa seseorang lemah, karena tidak terkembangkan (melalui pendidikan), maka perilaku manusia dalam hidupnya tidak akan berbeda dengan hewan karena didominasi oleh potensi fujurnya yang bersifat instinktif atau implusif (seperti berzinah, membunuh, mencuri, minum-minuman keras, atau menggunakan narkoba dan main judi).
Agar hawa nafsu itu terkendalikan (dalam arti pemenuhannya sesuai dengan ajaran agama), maka potensi takwa itu harus dikembangkan, yaitu melalui pendidikan agama dari sejak usia dini. Apabila nilai-nilai agama telah terinternalisasi dalam diri seseorang maka dia akan mampu mengembangkan dirinya sebagai manusia yang bertakwa, yang salah satu karakteristiknya adalah mampu mengendalikan diri (self control dari pemuasan hawa nafsu yang tidak sesuai dengan ajaran agama. 

BAB II
PEMBAHASAN PENGERTIAN MANUSIA
Di kejadian 2:7 disebutkan ,bahwa Tuhan Allah membentuk manusia dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup kedalam hidungnya ;demikianlah manusia menjadi mahkluk yang hidup.Ayat ini pertama-tama ,menunjukkan bahwa manusia bukanlah berada dengan sendirinya,melainkan bahwa ada yang menciptakannya yaitu Tuhan Allah sendiri.[1]
Menurut KBBI,”manusia  adalah mahkluk yang berakal budi (mampu menguasai mahkluk lain) .”[2]
Menurut Chanell ,”manusia diciptakan  dari debu dengan suatu tindakan , ab Extra, ilahi yang khusus , dengan tubuh yang secara struktural mirip dengan golongan vertebrata (hewan yang bertulang belakang), dan dengan jiwa yang dbentuk menurut gambar dan rupa Allah.[3]
Jadi ,dari beberapa pengertian diatas kami menyimpulkan bahwa manusia adalah mahkluk yang diciptakan oleh Allah dari debu dan tanah yang berakal budi yang diciptakan sempurna menurut gambar dan rupa Allah.
Pengertian Agama
Menurut KBBI,”agama adalah system ,prinsip kepercayaan kepada Tuhan atau dewa dengan ajaran kebaktian dan kewajiban-kewajiban yang bertalian degan kepercayaan itu.”[4]
Agama dapat berarti kesetiaan kepada siapapun atau apapun ,dapat dipakai secara sangat umum sebagai pemujaan dan perbuatan bakti kepada Tuhan ,dewa atau dewa-dewa.[5]
Agama menurut bahasa sansekerta,” agama berarti tidak kacau (a = tidak; gama = kacau) dengan kata lain, agama merupakan tuntunan hidup yang dapat membebaskan manusia dari kekacauan.”[6]
Jadi ,dari pengertian diatas kami menyimpulkan bahwa agama adalah suatu sistem atau prinsip kepercayaan kepada Tuhan yang dianut oleh manusia dan merupakan tuntutan  hidup yang dapat membebaskan manusia dari kekacauan.
Kapan ,Dimana , Bagaimana Agama-agama Muncul?
Mengenai kapan agama muncul dalam hidup manusia, para ahli biasanya mengacu pada gejala pemakaman seremonial yang pernah dilakukan manusia. Ini mengindikasikan bahwa pada manusia telah ada konsepsi mengenai kehidupan setelah kematian. Seorang ahli bernama Zeuner misalnya mengungkapkan bahwa dalam gua-gua dekat Beijing di negeri Cina, yang belakangan dikenal sebagai The Dragon Bone, terdapat kuburan-kuburan yang menunjukkan bahwa seremoni kematian telah ada sejak 500.000 tahun lalu [7]
Berpijak pada teori tentang agama di atas kita hendak mengatakan bahwa apa yang disebut konstruksi(pemikiran) agama sebenarnya sudah dilakukan oleh agama-agama segera setelah agama dikenal manusia. Konstruksi itu seharusnya dilakukan sebab itulah salah satu upaya agama untuk hadir dan menjawab tantangan-tantangan kontekstualnya..

Jenis-Jenis Agama
Agama Primitif
              Agama primitive ialah susunan tertentu budi manusia, suatu cara tertentu di dalam mengalami dan mendekati dunia dan Tuhan, suatu pandangan tertentu terhadap segala kehidupan di sekeliling manusia dan suatu mentalitas ataub sikap rohani yang tertentu. [8]
Dinamisme
              Dinamisme adalah kepercayaan kepada suatu daya-kekuatan atau kekuasaan yang keramat dan tidak berpribadi, yang dianggap halus dan berjasad, semacam fluidum, yang dapat dimiliki maupun tidak dapat di miliki oleh benda, binatang dan manusia.
Animisme
              Animisme berasal dari perkataan Latin, anima artinya nyawa. Dengan demikian kita segera mengetahui bahwa yang kita dapati di sini adalah sesuatu yang lain dari pada daya kekuasaan yang tidak berpribadi. Atau animism adalah suatu susunan tertentu dari pada roh manusia, yang bersifat selalu melihat atau menjumpai kehendak pada segala benda.

Agama Hindu (Agama Weda)
              Agama Hindu adalah agama yang sangat mengarahkan pandangannya pada alam. Agama Hindu merupakan agama yang merefleksikan kehidupannya dengan keadaan-keadaan yang berkaitan dengan alam. Agama Hindu juga tidak sama pada setiap daerah, contohnya Hindu India dengan Hindu Bali berbeda tetapi tetap satu Aliran Hinduisme.
Agama Buddha
              Secara etimologi, perkataan “Buddha” suatu bentuk dari pokok atau dasar kata kerja “buddh” artinya bangun. Artinya orang Buddha adalah orang yang telah bangun dari malam kesesakan dan sekarang ada di tengah-tengah cahaya pemandangan yang benar.[9]
Agama Islam
              Agama Islam adalah agama yang menekankan kerukunan. Selain itu adapula piagam Madinah yang mengatur kehidupan dan hubungan antar komunitas masyarakat Islam yang majemuk. Dalam piagam itu ditekankan bahwa hubungan kelompok Islam dengan kelompok lain di dasarkan pada: hubungan tetannga yang baik, saling membantu dalam menghadapi musuh bersama, membela mereka yang teraniaya, saling  menasehati, dan menghormati kebebasan dalam beragama.[10]
Agama Kristen Protestan
              Agama Kristen adalah kepercayaan monoteistik yang berdasar pada ,hidup ,sengsara ,wafat ,dan kebangkitan Yesus Kristus.Agama ini meyakini Yesus Kristus adalah Tuhan dan Mesias ,Juruselamat bagi seluruh umat manusia ,yang menebus manusia dari dosa.Kata Kristen sendiri memiliki arti “pengikut Kristus atau”pengikut Yesus.”[11]
Agama Khatolik
              Agama katolik adalah agama yang didirikan pada abad pertengahan yang telah mnegajarkan bahwa Tuhan Yesus menginstitusikan 7 Sakramen yaitu :Baptis ,Pegakuan Dosa ,Ekaristi ,Penguatan/Krisma ,Imamat ,Pernikahan ,Pengurapan Orang Sakit.[12]
Tujuan Manusia Beragama
Agama adalah sebuah gejala kemanusiaan. Artinya, hanya manusialah yang mampu menyatakan perasaan dan praksis keberagamaanya. Ada hal-hal mendasar yang tampil ke depan ketika agama-agama tersebut menampakkan diri dalam sejarah. Hal-hal itu adalah kelahiran, perkembangan dan kematian. Sejak kelahirannya manusia telah diancam oleh kemungkinan bahwa ia tidak dapat dilahirkan dengan selamat, karena dipercayai bahwa ada kekuatan-kekuatan lain yang tidak menghendaki kelahirannya. Ketika ia sudah lahir, ia juga diancam oleh berbagai ancaman yang tidak menghendakinya melanjutkan hidup. Selain itu, kematian pun menjadi misteri yang tidak terselidiki. Ancaman-ancaman seperti ini tentu saja menakutkan manusia, atau paling tidak membuatnya khawatir, karena itu manusia membutuhkan pembebasan. Manusia berusaha sedemikian rupa untuk menemukan jalan atau cara membebaskan diri dari ketegangan-ketegangan. Jalan itu adalah agama. [13]
              Menjadi orang beragama berarti menjadi sadar akan keberadaan yang Mahakuasa serta hidup sesuai dengan tuntutan-tuntutan yang Mahakuasa. Agama Kristen merupakan kesadaran akan adanya Allah yang benar dan merupakan tanggung jawab kita kepada Dia.
   Selain itu, alasan mengapa manusia beragama adalah bahwa manusia memikirkan kehidupan setelah kematian dan adanya kesadaran bahwa ada kekuatan supranatural yang melebihi kemampuan atau kekuatan manusia itu sendiri. Dalam rangka mencapai keselamatan tersebut menuju kehidupan selanjutnya, manusia menemukan jalan yang disebut agama.

Perbedaan Allah yang Disembah Umat Kristen dengan allah Agama Lain
              Mempelajari pribadi Kristus sangatlah sulit karena kepribadian-nya sangat unik; tidak ada oknum lain yang sama dengan Dia sehingga kita tidak dapat berargumentasi dari hal-hal yang sudah kita ketahui kepada hal-hal yang belum kita ketahui.[14]
              Menurut pandangan Pluralisme, Allah setiap agama memberikan jalan keselamatan, dan menganggap semua agama sama. Artinya bahwa, setiap Allah yang disembah oleh semua agama menjamin keselamatan dunia akhirat. [15]
              Hal ini bertentangan dengan iman Kristen, yang mengklaim bahwa satu-satunya Juruselamat adalah melalui Tuhan Yesus seperti dituliskan dalam Yohanes 14 : 6
              Jika kita telisik, tak ada satupun agama di dunia ini selain agama Kristen yang menjamin keselamatan dunia akhirat melalui pribadi yang mereka sembah. Hanya Kristus yang menjamin keselamatan melalui pribadi-Nya.
              Perbedaan yang paling menonjol tentang Allah orang Kristen dan allah agama lain adalah : di dalam agama Kristen, Allah yang di sembah oleh orang Kristen adalah Allah yang mencari umat-Nya. Keyakinan orang Kristen bahwa hidup kekal adalah anugrah Allah. Sedangkan dalam agama lain meyakini bahwa kemungkinan untuk mereka masuk surga atau menerima hidup kekal adalah karena berbuat baik, untuk mendapat pahala. Sehingga dapat disimpulkan bahwa allah yang disembah agama lain adalah allah yang dicari oleh umatnya. Sangat berbeda dengan Allah orang Kristen yang mencari umat-Nya.
BAB III
KESIMPULAN
              Manusia adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah dari debu tanah yang berakal budi yang diciptakan sempurna menurut gambar dan rupa Allah. Sedangkan Agama adalah suatu sistem atau prinsip kepercayaan kepada Tuhan yang dianut oleh manusia dan merupakan tuntutan hidup yang dapat membebaskan manusia dari kekacauan.
              Ada beberapa jenis agama, yaitu: Agama Primitif, Dinamisme, Animisme, Hindu, Buddha, Islam, Kristen Protestan, Khatolik dan beberapa yang lain.
              Menjadi orang beragama berarti menjadi sadar akan keberadaan yang Mahakuasa serta hidup sesuai tuntutan-tuntutan yang Mahakuasa. Selain itu alasan mengapa manusia beragama karena manusia memikirkan kehidupan serta kematian dan adanya kesadaran bahwa ada kekuatan supranatural yang melebihi kemampuan atau kekuatan manusia itu sendiri.
              Perbedaan Allah yang disembah orang Kristen dengan allah agama lain adalah, Allah yang disembah oleh orang Kristen adalah Allah yang mencari umat-Nya dan memberikan hidup kekal sebagai anugrah, sedangkan allah agama lain adalah allah yang dicari oleh umatnya dan mencari hidup kekal dengan cara mencari pahala atau berbuat baik.







[1]Harun Hadiwijiono,Iman Kristen (Jakarta; BPK Gunung Mulia,2015), 173.
[2]KBBI
[3]Canell,An Introduction to Christian  Apologetics, 238
[4]KBBI
[5]Henry C.Thiessen,Teologi Sistematika(Malang;Gandum Mas ,2010), 3
[6]Http/pengertian agama ,Di akses tanggal 7 Maret 2016
[7]A.A. Yewangoe, Agama-agama dan Kerukunan (Jakart;BPK Gunung Mulia, 2001), 240
[8]A. G. Honig Jr., Ilmu Agama (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1997), 12
[9]A. G. Honig Jr, Ilmu Agama(Jakarta: Bpk Gunung Mulia, 1997),  80-165
[10]A.A.Yewangoe,Agama Dan Kerukunan( Jakarta;BPK Gunung Mulia,2011), 46
[11]Http/KRISPRET, Diakses 07 Maret 2016
[12]Http/SWANTARA, Diakses 07 Maret 2016
[13]A.A. Yewangoe, Agama-agama Dan Kerukunan(Jakarta;BPK Gunung Mulia,2001), 240
[14]Henry C. Thiessen, Teologi Sistematika(Malang: Gandum Mas, 2015), 338
[15]Paul F. Knitter, Satu Bumi Banyak Agama(Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2001),  183

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Latar Belakang Kisah Para Rasul

Latar Belakang Dalam Alkitab terjemahan baru ini disebut “Kisah Para Rasul”. Judul ini dapat kita ikuti jejaknya kembali ke abad yang...